Memasuki hari terakhir bursa transfer musim dingin beberapa klub nampaknya telah puas dengan hasil buruan selama sebulan terakhir, namun ada juga yang klub yang masih berburu pemain karena memang sangat dibutuhkan (misalnya Arsenal yang masih berusaha mendatangkan Aubameyang) sebelum jendela transfer ditutup jam 00.00 waktu setempat.
Lantas apa saja istilah-istilah transfer yang diterapkan dalam masa dibukanya jendela transfer? Mulai dari buyout clause, co-ownership hingga free agent; semua itu merupakan istilah yang sering kita dengar pada masa-masa dibukanya bursa transfer. Apa saja perbedaannya?
1. Transfer Window
“Jendela transfer” adalah sebuah periode di mana sebuah kesebelasan mentransfer pemain dari kesebelasan lain. Transfer dilakukan dengan mendaftarkan pemain ke kesebelasan baru melalui FIFA. Jendela transfer merupakan istilah tidak resmi yang biasa digunakan media untuk menyebut "masa registrasi" seperti yang dijelaskan dalam FIFA Laws of The Game tentang status dan transfer pemain.
Menurut peraturan, setiap asosiasi sepakbola nasional dibebaskan memutuskan waktu transfer mereka (beserta rincian tanggal) tapi tidak boleh melebihi batas waktu masing-masing jendela transfer. Periode jendela transfer dibagi dua, yaitu summer transfer window atau jendela transfer musim panas dan winter transfer window atau jendela transfer musim dingin.
Periode jendela transfer pertama adalah 12 pekan, sementara pada jendela transfer kedua selama empat pekan.
2. Co-Ownership
Selain itu, ada sebuah transfer unik bernama co-ownership atau kepemilikan bersama atau comproprieta dalam Bahasa Italia. Tipe transfer ini memungkinkan dua kesebelasan memiliki kontrak satu pemain secara bersamaan (dibagi 50%). Hanya saja, pemain itu hanya bisa didaftarkan bermain untuk satu kesebelasan. Tipe transfer ini sangat populer digunakan di Liga Italia.
Pemain yang dikontrak dengan tipe transfer ini biasanya seorang pemain muda yang memiliki prospek. Syarat untuk mengakuisisi pemain dengan tipe transfer ini adalah sang pemain paling tidak memiliki sisa kontrak dua tahun dengan kesebelasan lamanya. Pemain masih bisa dipinjamkan ke pihak ketiga atau kesebelasan lain asalkan kedua kesebelasan pemilik pemain menjalin kesepakatan dengan kesebelasan barunya.
Namun, tipe transfer ini sudah tak lagi diterapkan Italia sejak 2014 karena alasan kerumitan negosiasi harga antara dua kesebelasan pemilik pemain seperti pada kasus transfer Ciro Immobile yang kala itu dimiliki Juventus dan Torino. Saat ditawar Dortmund seharga 18 juta euro yang mungkin cukup bagi Torino, Juve meminta 25 juta euro. Meski perbedaan permintaan harga tersebut tak membuat Dortmund urung menggaet pemain asal Italia tersebut, FIGC kemudian meniadakan tipe transfer ini dengan alasan tidak sesuai dengan aturan internasional dan dapat menimbulkan kerumitan proses transfer di Italia.
3. Undisclosed Fee
Selanjutnya, ada sebuah istilah yang biasa kita lihat jika sebuah kesebelasan tidak mengungkap harga pemain yang mereka beli. Ini disebut undisclosed fee atau secara harfiah, biaya yang tidak diungkap. Ini biasa dilakukan kedua kesebelasan yang melakukan kesepakatan untuk tidak mengungkap harga pemain yang dibeli kepada media.
Alasannya bisa beragam. Kesebelasan melakukan hal tersebut untuk mengurangi tekanan sang pemain yang dibeli (untuk berprestasi), untuk menghindari konotasi negatif dari media, atau sekadar menutupi proses rumit dari transfer itu sendiri. Contoh pemain yang dirahasiakan harganya adalah Neymar yang digaet Barcelona 2013 lalu. Ia menandatangani kontrak lima tahun bersama Barcelona namun tidak diungkap berapa kisaran harganya serta rincian dari kesepakatan mereka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Beberapa Istilah Transfer Dalam Dunia Sepakbola"
Posting Komentar